Langsung ke konten utama

Hidung kanan merpati, indra paling penting untuk mengetahui arah

Jika pada postingan sebelumnya saya menulis tentang Burung Merpati Sebagai Lambang Kesetiaan, untuk postingan kali ini saya akan membahas tentang  Hidung kanan merpati, indra paling penting untuk mengetahui arah. Tidak heran jika burung merpati mejadi hewan peliharaan yang popular, hal ini karena burung ini memiliki pesona tersendiri.

Merpati adalah jenis burung yang memiliki sifat damai, mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan memiliki sense of location dalam waktu yang lama dan jarak yang jauh, mampu mengenali wajah manusia dan tidak hanya itu saja ternyata hidung kanan merpati merupakan indra paling vital. Mengapa Merpati tau jalan Pulang ??? Peneliti menemukan, jika hidung kanan merpati ditutup, mereka sulit temukan jalan pulang. Sudah sejak lama burung merpati diketahui mampu menemukan jalan pulang dari jarak ratusan kilometer. Kemampuan mengagumkan ini memicu manusia memanfaatkan merpati untuk membawa pesan, bahkan sampai penyelundupan narkoba. Peneliti memperkirakan, keahlian menemukan jalan pulang ini dikarenakan merpati mampu mendeteksi medan magnet Bumi. Mereka memiliki kompas internal yang membimbing arah mereka.

Namun kini peneliti di Italia membuktikan hal lain. Ternyata, merpati sangat mengandalkan indra penciuman mereka untuk mengendus arah. Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan pada Journal of Experimental Biology, merpati yang lubang hidung kanannya ditutup tidak mampu membuat peta arah yang memandu mereka pulang. Pada percobaan, sekelompok peneliti yang dipimpin oleh Anna Gagliardo dari Universita di Pisa, Italia menutup salah satu lubang hidung merpati yang tumbuh besar di sekitar Pisa, baik kiri ataupun kanan. Mereka kemudian melepas merpati dari Cigoli, berjarak 40 kilometer dari Pisa dan mengikuti jalan pulang burung itu menggunakan pelacak GPS. Setelah menganalisa jalur penerbangan burung, Gagliardo dan rekan-rekannya dapat melihat bahwa merpati yang tidak bisa bernafas lewat hidung kanan mengambil rute yang lebih berliku.

Merpati yang hidung kanannya ditutup juga mendarat dan berhenti sejenak lebih sering dibanding burung merpati yang hidung kirinya ditutup. Ini membuat mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk sampai di rumah. Pada penlitian, tim juga menemukan bahwa saat merpati tinggal di sarangnya, mereka mempelajari arah dari mana bau berasal. Tampaknya merpati membangun peta seputar bau-bauan. Peta ini cukup akurat untuk memandu mereka mencari arah pulang sampai merpati menemukan tanda-tanda di darat yang bisa menjadi petunjuk tambahan. “Bau merupakan petunjuk penting yang memungkinkan mereka mengetahui di mana mereka berada dan di mana arah pulang,” kata Gagliardo, seperti dikutip dari BBC, 28 Januari 2011. “Bau yang dicium lewat hidung kanan membantu burung merekonstruksi peta navigasi,” ucapnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kelinci Flemish Giant

Jika pada posting sebelumnya membahasan Kelinci Ras Giant yang menggemaskan secara sekias, maka pada kali ini saya akan membahasa lebih jauh tentang Kelinci Ras Giant yaitu Flemish Giant, berikut ini pembasannya; Tentang Kelinci Flemish Giant. Kelinci flemish giant Hewan Peliharaan dengan bentuk punggung seperti “mandolin” , mulai dari punggung sampai pangkal ekor. Kelinci flemish giant salah satu jenis kelinci besar yang diakui ARBA. Bobot minimal untuk kelinci dewasa  usia lebih dari 8 bulanan sekitar 14 lb. Tubuh flemish giant panjang dan kuat dengan perkembangan otot yang kuat dimana bagian belakang harus lebar dan besar. Bulu kelinci flemish giant mengkilap, padat dan cerah. Jika bulunya dielus dengan arah terbalik yakni dari belakang kedepan maka akan posisi bulu akan kembali. Kelinci flemish giant memiliki tujuh warna yang diakui ARBA yaitu hitam, biru, cokelat, abu-abu terang, warna pasir, warna besi baja abu-abu dan putih. Warna yang populer adalah abu- abu pasir. Asal M...

Sistem Pencernaan Marmut

Hewan Peliharaan marmut tergolong hewan herbivora (pemakan rumput) jelas memiliki perbedaan yang signifikan dengan sistem pencernaan hewan karnivora atau pun omnivora. Secara biologis hewan-hewan yang tergolong herbivora seperti kerbau, sapi, domba (kecuali marmut) digolongkan sebagai hewan ruminansia (memamahbiak). Marmut memiliki sistem pencernaan yang lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan hewan lainnya. Biasanya makanan hewan herbivora banyak yang mengandung selulosa yang bisa menyebabkan makanan tersebut sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan hewan lain, karena itu Sistem Pencernaan Marmut pun berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain. Salah satunya yakni terdapat pada gigi hewan ruminansia yang memiliki geraham belakang atau molar yang mempunyai ukuran besar yang berfungsi untuk mengunyah rerumputan sebagai makanan utama yang sulit dicerna atau makanan lainnya. Sistem Pencernaan Marmut Marmut memiliki perbedaan dengan sistem pencernaan hewan lainnya yang ditandak...

Burung Jalak Bali

Jalak Bali yang bernama asli Curik Bali Sepintas penampilannya burung ini mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Curik Putih, merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan seb...