Langsung ke konten utama

Burung kiwi

Burung kiwi adalah salah satu dari jenis burung yang tidak bisa terbang. Tubuhnya bisa tumbuh hingga seukuran ayam, dengan bobot 2-5 kg. Daerah persebaran alami spesies burung ini pun terbatas hanya di Selandia Baru. Burung ini terdapat dalam tiga spesies, Apteryx australis terdapat di tiga pulau utama Selandia Baru. Sementara Apteryx oweni dan Apteryx haasti hanya terdapat di pulau Selatan saja. Burung yang konon bisa hidup selama 20 tahun ini adalah burung yang setia kepada pasangannya. Hanya anehnya sang betina lebih dominan dalam perkawinan Model pengaturan seperti ini ternyata sangat istimewa dan adil. Hal ini sangat langka bahkan di dunia burung dan banyak keistimewaan dari burung kiwi ini dibanding dengan burung Hewan Peliharaan lain, Kok bisa? Kuncinya pada pembagian tugas. Dalam masa berbiak energi sang betina sebagian besar akan dihabiskan untuk mengeluarkan telur. Walau hanya 1-2 butir, ukuran telur burung Kiwi luar biasa besar. Selain ukurannya, berat telur ini sungguh mengherankan, bobotnya bisa mencapai 25% berat tubuh induknya! Dibandingkan kerabatnya, burung unta yang telurnya cuma 2% dari berat tubuh induknya, dan berat bayi manusia kira-kira hanya 5% saja dari berat ibunya dan telur ini dierami sekitar 75 hari – 80 hari. Oleh karena itu, pekerjaan selebihnya dilakukan si pejantan, termasuk urusan merapikan sarang, mengerami telur, sampai menemani si kecil mencari makan setelah telurnya menetas. Hebat kan? Burung Kiwi memang deh, kecil-kecil cabe rawit…..diantaranya lubang hidung burung Kiwi terdapat hampir di ujung paruhnya, tidak punya ekor dan sayapnya sangat kecil, oleh karena keadaan sayapnya yang sangat kecil itu burung kiwi tidak bisa terbang. Paruhnya langsing dan tajam hal ini sesuai dengan makanannya yaitu hewan- hewan kecil seperti cacing dan hewan- hewan lain. Lubang hidung burung kiwi terdapat hampir di ujung paruhnya.

Burung kiwi merupakan burung yang hidupnya nokturnal yaitu keluar dan mencari makan pada waktu malam hari. Kiwi biasa mencari makan di malam hari. Itulah yang membuat kiwi jarang terlihat oleh manusia. selain itu, kiwi juga termasuk burung pemalu. Untuk mengambil makanan dari dalam tanah, burung kiwi biasa menggunakan paruhnya yang panjang dan tajam. Uniknya, diujung paruhnya itu terdapat indra penyecap makanan. Makanan kegemarannya adalah cacing tanah, serangga tanah, buah–buahan semak, dan hewan–hewan kecil yang berbau. biasanya kiwi tinggal di dalam lubang–lubang akar pohon besar. Musim kimpoi adalah saat membuat teritori. Ukuran teritori ditentukan oleh sejauh mana suara teriakan sang pejantan masih bisa terdengar. Luasnya bervariasi, dari hanya 2 hektar hingga lebih dari 100 hektar. Burung ini hanya memiliki satu pasangan selama hidupnya. Tak seperti burung-burung lain di luar Selandia Baru, yang hidup bersama hewan mamalia, burung-burung Selandia Baru mengeluarkan bau menyengat saat memproduksi lilin untuk melindungi bulu-bulu mereka. Disaat tidur kiwi gemar melipat paruh dan kepalanya kedalam, kemudian menutupinya dengan bulu–bulunya. Kalau bertamu musuh, kiwi akan menyelamatkan diri dengan berlari.

Saat ini spesies kiwi termasuk sebagai hewan langka, maka dengan dijadikannya ia sebagai ikon Negara akan mendorong banyak upaya pelestarian dan perlindungan bagi kelangsungan hidup kiwi agar tidak punah. Ternyata burung kiwi hanya dapat hidup di tempat gelap. Jika mereka terkena sinar matahari, maka mereka akan sakit dan lama2 bisa menyebabkan kematian. Kiwi berbau seperti jamur atau amonia. Hal inilah yang bisa jadi menyebabkan spesies itu kini terancam punah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Burung Kelicap

Banyak orang yang senang dengan burung oleh karenanya banyak yang menjadikan burung sebagai Hewan Peliharaan di pekarangan rumahnya. Ada yang tertarik dengan bentuknya yang indah, suara yang merdu, dll. Tetapi untuk burung yang satu ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi manusia. Selain bulu yang indah dan warnanya yang beragam, suara atau kicauan yang dibuatnya seringkali membuat pemilikinya terpukau. Untuk semua burung mempunyai paruh, homoioterma, berdarah panas, dengan suhu tetap 40-44 oC. Bertulang ringan dan berongga di kebanyakan tempat untuk mengurangi ketumpatan dan beratnya. Yang berbeda hanyalah bentuk dan ukurannya seperti Burung Kelicap atau juga yang menyebutnya burung cericap. Burung Kelicap adalah burung yang memiliko keelokan pada bulunya, warnanya sangat mencolok. Burung kecil ini memiliki suara yang sama sekali tidak sebanding dengan tubuhnya. Suaranya sangat keras dan riuh sekali ketika sedang berkicau oleh sebabnya burung ini kerap dijadikan Hewan Pelihar...

Burung Jalak Bali

Jalak Bali yang bernama asli Curik Bali Sepintas penampilannya burung ini mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Curik Putih, merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan seb...

Sistem Pencernaan Marmut

Hewan Peliharaan marmut tergolong hewan herbivora (pemakan rumput) jelas memiliki perbedaan yang signifikan dengan sistem pencernaan hewan karnivora atau pun omnivora. Secara biologis hewan-hewan yang tergolong herbivora seperti kerbau, sapi, domba (kecuali marmut) digolongkan sebagai hewan ruminansia (memamahbiak). Marmut memiliki sistem pencernaan yang lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan hewan lainnya. Biasanya makanan hewan herbivora banyak yang mengandung selulosa yang bisa menyebabkan makanan tersebut sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan hewan lain, karena itu Sistem Pencernaan Marmut pun berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain. Salah satunya yakni terdapat pada gigi hewan ruminansia yang memiliki geraham belakang atau molar yang mempunyai ukuran besar yang berfungsi untuk mengunyah rerumputan sebagai makanan utama yang sulit dicerna atau makanan lainnya. Sistem Pencernaan Marmut Marmut memiliki perbedaan dengan sistem pencernaan hewan lainnya yang ditandak...