Langsung ke konten utama

Tips Mudah Merawat Kelinci Anggora

Banyak orang yang tertarik membeli Kelinci Anggora karena bulunya yang panjang dan lucu. Namun, tidak sedikit yang kecewa dengan Hewan Peliharaan ini dan menyesal karena ternyata saat dibawa pulang, kelinci yang dibelinya itu tidak berumur panjang alias gampang mati karena salah perawatan, oleh karena itu berikut ini saya akan memaparkan Tips Mudah Merawat Kelinci Anggora.

Beli Bibit Yang Sehat 
Jika membeli Kelinci Anggora di peternakan kelinci langsung, makan mintalah yang usianya sudah lepas dari susuan induknya. Jangan mau kalau diberi yang usianya di bawah 5bulan. Sebab seperti juga manusia atau Hewan Peliharaan lainnya, kelinci yang disusui induknya dengan waktu yang cukup, maka daya tahan tubuhnya akan kuat dan tidak gampang mati.

Kalau beli di penjual kaki lima, amati mata, kuping, dan bulunya. Jika matanya sayu dan terlihat kotor tidak bercahaya, berarti itu tandanya kelinci sakit. Kuping yang merunduk lesu juga patut dicurigai, siapa tahu itu kelinci sedang sakit. Bulunya pilih yang tidak gampang rontok kalau ditarik, pilih juga yang bulunya bersih tidak kotor dan kumuh, karena berarti itu kelinci kurang perawatan. 

Tingkah laku lincah pertanda kelinci itu sehat. Lain halnya jika si Kelinci Anggora hanya diam dan mojok dengan lemas, ada kemungkinan kakinya cacat atau ia menderita dehidrasi karena kepanasan. Sebab penjual kaki lima sering sekali membiarkan kelincinya terpapar matahari.

Kandang
Ukuran kandang Kelinci Anggora tidak boleh sempit, apalagi jika dihuni lebih dari sepasang. Sebaiknya, jika punya halaman belakang, maka lepaskan saja di halaman. Tentu dengan dipagari, agar tidak dimakan tikus atau diganggu Hewan Peliharaan anda yang lain. Alasi dengan bambu atau kayu agar mudah membersihkannya. Juga mencegah kelinci terserang penyakit jika alasnya hanya tanah.

Makanan
Beri makan secara teratur Kelinci Anggora peliharaan anda pada sore dan malam hari saja. Ingat untuk tidak memberi sayuran segar secara langsung, sebaiknya diamkan dulu semalam, agar kadar air dari sayuran menguap. Jika pakannya terlalu banyak air, maka si kelinci akan mencret dan mati.  Bisa juga memberi pelet ikan yang berukuran agak besar, atau juga pelet kelinci. Jangan lupa memberi buah-buahan yang kadar airnya sedikit seperti wortel. Boleh memberi kelinci peliharaan anda minum, tetapi jangan terlalu sering, dua hari sekali saja dengan porsi mini.

Selamat mencoba, semoga bermanfaat!!!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Burung Kelicap

Banyak orang yang senang dengan burung oleh karenanya banyak yang menjadikan burung sebagai Hewan Peliharaan di pekarangan rumahnya. Ada yang tertarik dengan bentuknya yang indah, suara yang merdu, dll. Tetapi untuk burung yang satu ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi manusia. Selain bulu yang indah dan warnanya yang beragam, suara atau kicauan yang dibuatnya seringkali membuat pemilikinya terpukau. Untuk semua burung mempunyai paruh, homoioterma, berdarah panas, dengan suhu tetap 40-44 oC. Bertulang ringan dan berongga di kebanyakan tempat untuk mengurangi ketumpatan dan beratnya. Yang berbeda hanyalah bentuk dan ukurannya seperti Burung Kelicap atau juga yang menyebutnya burung cericap. Burung Kelicap adalah burung yang memiliko keelokan pada bulunya, warnanya sangat mencolok. Burung kecil ini memiliki suara yang sama sekali tidak sebanding dengan tubuhnya. Suaranya sangat keras dan riuh sekali ketika sedang berkicau oleh sebabnya burung ini kerap dijadikan Hewan Pelihar...

Burung Jalak Bali

Jalak Bali yang bernama asli Curik Bali Sepintas penampilannya burung ini mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Curik Putih, merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan seb...

Sistem Pencernaan Marmut

Hewan Peliharaan marmut tergolong hewan herbivora (pemakan rumput) jelas memiliki perbedaan yang signifikan dengan sistem pencernaan hewan karnivora atau pun omnivora. Secara biologis hewan-hewan yang tergolong herbivora seperti kerbau, sapi, domba (kecuali marmut) digolongkan sebagai hewan ruminansia (memamahbiak). Marmut memiliki sistem pencernaan yang lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan hewan lainnya. Biasanya makanan hewan herbivora banyak yang mengandung selulosa yang bisa menyebabkan makanan tersebut sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan hewan lain, karena itu Sistem Pencernaan Marmut pun berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain. Salah satunya yakni terdapat pada gigi hewan ruminansia yang memiliki geraham belakang atau molar yang mempunyai ukuran besar yang berfungsi untuk mengunyah rerumputan sebagai makanan utama yang sulit dicerna atau makanan lainnya. Sistem Pencernaan Marmut Marmut memiliki perbedaan dengan sistem pencernaan hewan lainnya yang ditandak...