Langsung ke konten utama

Manfaat Daging Kelinci

Kelinci binatang yang sudah amat kita kenal dengan gigi serinya dan juga sebagai Hewan Peliharaan ternyata dagingnya mempunyai banyak sekali manfaat. Sebagian orang mungkin belum terbiasa bahkan belum pernah memakan Daging Kelinci. Tetapi setelah mengetahui berbagai manfaat yang terkandung di dalam daging kelinci, akan merubah pola pikir orang untuk mencoba bahkan menjadikannya lauk pengganti selain daging ayam atau daging sapi.

Dari segi tekstur daging kelinci memiliki serat yang halus dan warna sedikit pucat, sehingga dapat dikelompokkan dalam golongan daging putih seperti halnya daging ayam. Daging putih tersebut memiliki kadar trigeliserida/lemak rendah, glikogen tinggi dan kandungan kolesterol dibawah 5 %, sehingga dari segi kesehatan daging kelinci mampu menurunkan resiko kolesterol dan penyakit jantung karena mutu dagingnya lebih bagus dibandingkan daging lainnya, sehingga daging kelinci mampu menurunkan resiko kolesterol dan penyakit jantung.

Manfaat lain dari daging kelinci ini adalah untuk mengobati penyakit asma. Senyawa kitotefin adalah suatu zat yang terkandung di dalam daging kelinci, senyawa ini apabila digabungkan dengan lemak Omega 3 dan Omega 9 dapat bermanfaat sebagai penyembuh penyakit asma.

Namun perlu diperhatikan agar kadar kotitefin tidak berkurang, dalam pengolahan daging tidak boleh dalam kondisi terlalu panas atau melebihi suhu 150 derajat celcius atau paling baik dimasak dengan direbus. Senyawa kitotefin ini paling banyak terletak pada bagian hati kelinci.

Selain itu kepala kelinci terutama pada otaknya bisa menambah kesuburan wanita. Walaupun hal ini belum diuji secara ilmiah, namun sudah ada beberapa pasangan yang mengkonsumsi otak kelinci untuk mengobati kemandulannya dan berhasil memiliki keturunan.

Jadi tunggu apalagi, dengan berbagai Manfaat Daging Kelinci seperti, baik untuk yang memiliki kolesterol tinggi, penyakit jantung, asma, untuk mengatasi kemandulan dan juga dagingnya enak dan gurih, maka tidak usah ragu lagi untuk mengkonsumsi daging kelinci sebagai lauk alternatif selain daging sapi dan daging ayam. Dan jangan meragukan lagi mengenai ke-HALAL-an daging kelinci, karena MUI telah mengeluarkan FATWA HALAL mengkonsumsi daging kelinci.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Burung Kelicap

Banyak orang yang senang dengan burung oleh karenanya banyak yang menjadikan burung sebagai Hewan Peliharaan di pekarangan rumahnya. Ada yang tertarik dengan bentuknya yang indah, suara yang merdu, dll. Tetapi untuk burung yang satu ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi manusia. Selain bulu yang indah dan warnanya yang beragam, suara atau kicauan yang dibuatnya seringkali membuat pemilikinya terpukau. Untuk semua burung mempunyai paruh, homoioterma, berdarah panas, dengan suhu tetap 40-44 oC. Bertulang ringan dan berongga di kebanyakan tempat untuk mengurangi ketumpatan dan beratnya. Yang berbeda hanyalah bentuk dan ukurannya seperti Burung Kelicap atau juga yang menyebutnya burung cericap. Burung Kelicap adalah burung yang memiliko keelokan pada bulunya, warnanya sangat mencolok. Burung kecil ini memiliki suara yang sama sekali tidak sebanding dengan tubuhnya. Suaranya sangat keras dan riuh sekali ketika sedang berkicau oleh sebabnya burung ini kerap dijadikan Hewan Pelihar...

Burung Jalak Bali

Jalak Bali yang bernama asli Curik Bali Sepintas penampilannya burung ini mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Curik Putih, merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan seb...

Sistem Pencernaan Marmut

Hewan Peliharaan marmut tergolong hewan herbivora (pemakan rumput) jelas memiliki perbedaan yang signifikan dengan sistem pencernaan hewan karnivora atau pun omnivora. Secara biologis hewan-hewan yang tergolong herbivora seperti kerbau, sapi, domba (kecuali marmut) digolongkan sebagai hewan ruminansia (memamahbiak). Marmut memiliki sistem pencernaan yang lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan hewan lainnya. Biasanya makanan hewan herbivora banyak yang mengandung selulosa yang bisa menyebabkan makanan tersebut sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan hewan lain, karena itu Sistem Pencernaan Marmut pun berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain. Salah satunya yakni terdapat pada gigi hewan ruminansia yang memiliki geraham belakang atau molar yang mempunyai ukuran besar yang berfungsi untuk mengunyah rerumputan sebagai makanan utama yang sulit dicerna atau makanan lainnya. Sistem Pencernaan Marmut Marmut memiliki perbedaan dengan sistem pencernaan hewan lainnya yang ditandak...