Langsung ke konten utama

Hairball Penyebab Kucing Muntah

Kucing adalah Hewan Peliharaan yang sangat bersih. Saking bersihnya hingga mereka menjilati dan menyisir badan dan bulunya untuk menghilangkan kotoran dan bulu yang rontok. Kegiatan ini sering juga disebut grooming.

Lidah kucing berbentuk seperti sisir, dipermukaanya terdapat duri-duri kasar yang bisa terlihat jelas bila dilihat dengan mikroskop. Pada saat grooming, bulu-bulu yang rontok tersangkut di lidah, ditelan dan masuk ke saluran pencernaan. Bulu-bulu ini melewati usus dan dikeluarkan melalui feces.

Bagaimanapun juga, bulu-bulu ini bisa saja menumpuk dan menggumpal di lambung atau usus, membentuk sebuah bola bulu yang sering disebut hairball. Hairball ini akan dikeluarkan lewat feces atau melalui muntah. Hairball jarang sekali menyebabkan masalah serius, tetapi hairball sering sekali terjadi pada kucing-kucing yang berbulu panjang. Apalagi bila kucing tersebut bulunya sedang rontok atau tidak disisir setiap hari.

Pada beberapa kejadian (jarang sekali terjadi), hairball menyumbat saluran pencernaan dan menyebabkan masalah/penyakit. Hairball ini bisa saja menyumbat esofagus (saluran penghubung mulut & lambung), lambung, usus kecil atau usus besar. Bila tidak segera diobati, masalah ini dapat berakibat fatal bagi kucing. Pada kasus-kasus parah, tindakan bedah diperlukan untuk mengeluarkan hairball yang menyumbat.

Segera hubungi dan konsultasikan dengan dokter hewan, bila anda mencurigai kucing kesayangan anda mengalami hairball.

Tanda-tanda hairball :
- Batuk-batuk
- Muntah. pada muntahan biasanya terlihat adanya gumpalan bulu. Gumpalan bulu bisa berbentuk seperti bola kecil  atau agak panjang seperti feces. Untuk meyakinkan gunakan ranting atau tongkat kecil dan tekan gumpalan tersebut. Bila feces biasanya lunak, sedangkan hairball agak kenyal dan terasa seperti ada serabut/rambut. Ukuran hairball bervariasi mulai dari sebesar kelingking bayi hingga sebesar jempol orang dewasa. Bisa saja perlu beberapa kali muntah agar hairball bisa keluar semuanya. Pada beberapa kasus, hairball dapat menyebabkan muntah hingga 1 minggu. Muntah biasanya berhenti setelah seluruh hairball keluar.
- Penurunan berat badan atau hilang nafsu makan. Hal ini bisa terjadi bila muntah berkepanjangan atau bila hairball tidak dapat dikeluarkan melalui muntah atau feces.
- Makan rumput/tanaman. Kadang-kadang kucing suka makan rumput atau tanaman dengan tujuan merangsang muntah sehingga hairball dapat keluar. Bisa juga serat-serat dari rumput bercampur dengan hairball, sehingga hairball dapat keluar lebih cepat melalui feces. Hati-hati dengan tanaman yang beracun bagi kucing.

Pengobatan
Sebagian besar hairball dikeluarkan secara normal melalui feces atau muntah. Segera konsultasikan dengan dokter hewan bila kucing anda mengalami masalah hairball. secara teratur berikan kucing anda sedikit rumput khusus kucing (bila kucing menyukainya). Serat khusus untuk kucing atau laksatif (semacam pencahar) yang terbuat dari petrolatum/ lilin/vaselin khusus. Berbagai laksatif & obat-obatan yang bertujuan mengurangi akibat buruk hairball juga tersedia di petshop-petshop.

Pada beberapa kasus diperlukan tindakan bedah untuk mengeluarkan hairball. Berbagai penyakit menular juga menyebabkan muntah pada kucing. Selalu konsultasikan dengan dokter hewan bila kucing anda muntah.

Pencegahan
Mandikan dan sisir kucing anda secara teratur, terutama pada musim panas/kemarau atau pada saat bulunya sedang rontok. Semakin banyak bulu rontok yang disisir, semakin sedikit bulu yang ditelan kucing dan semakin kecil resiko kucing anda terkena hairball.

Pemberian serat/rumput khusus kucing (dijual di petshop) secara teratur juga mengurangi resiko terjadinya hairball. selalu konsultasikan dengan dokter hewan sebelum memberikan berbagai produk yang dapat mengatasi hairball.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Burung Kelicap

Banyak orang yang senang dengan burung oleh karenanya banyak yang menjadikan burung sebagai Hewan Peliharaan di pekarangan rumahnya. Ada yang tertarik dengan bentuknya yang indah, suara yang merdu, dll. Tetapi untuk burung yang satu ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi manusia. Selain bulu yang indah dan warnanya yang beragam, suara atau kicauan yang dibuatnya seringkali membuat pemilikinya terpukau. Untuk semua burung mempunyai paruh, homoioterma, berdarah panas, dengan suhu tetap 40-44 oC. Bertulang ringan dan berongga di kebanyakan tempat untuk mengurangi ketumpatan dan beratnya. Yang berbeda hanyalah bentuk dan ukurannya seperti Burung Kelicap atau juga yang menyebutnya burung cericap. Burung Kelicap adalah burung yang memiliko keelokan pada bulunya, warnanya sangat mencolok. Burung kecil ini memiliki suara yang sama sekali tidak sebanding dengan tubuhnya. Suaranya sangat keras dan riuh sekali ketika sedang berkicau oleh sebabnya burung ini kerap dijadikan Hewan Pelihar...

Burung Jalak Bali

Jalak Bali yang bernama asli Curik Bali Sepintas penampilannya burung ini mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Curik Putih, merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan seb...

Sistem Pencernaan Marmut

Hewan Peliharaan marmut tergolong hewan herbivora (pemakan rumput) jelas memiliki perbedaan yang signifikan dengan sistem pencernaan hewan karnivora atau pun omnivora. Secara biologis hewan-hewan yang tergolong herbivora seperti kerbau, sapi, domba (kecuali marmut) digolongkan sebagai hewan ruminansia (memamahbiak). Marmut memiliki sistem pencernaan yang lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan hewan lainnya. Biasanya makanan hewan herbivora banyak yang mengandung selulosa yang bisa menyebabkan makanan tersebut sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan hewan lain, karena itu Sistem Pencernaan Marmut pun berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain. Salah satunya yakni terdapat pada gigi hewan ruminansia yang memiliki geraham belakang atau molar yang mempunyai ukuran besar yang berfungsi untuk mengunyah rerumputan sebagai makanan utama yang sulit dicerna atau makanan lainnya. Sistem Pencernaan Marmut Marmut memiliki perbedaan dengan sistem pencernaan hewan lainnya yang ditandak...