Langsung ke konten utama

Gigi Kucing

Gigi Susu Vs Gigi Permanen
Berbeda dengan manusia, selama hidupnya Hewan Peliharaan kucing mempunyai dua set gigi yaitu gigi susu dan gigi tetap/permanen (manusia mempunyai tiga jenis gigi, yaitu gigi susu, gigi permanen dan gigi palsu....:). Anak kucing mempunyai 26 buah gigi susu, tanpa gigi geraham (molar). Sedangkan kucing dewasa mempunyai 30 gigi (dengan 4 buah gigi geraham).

Gigi susu mulai muncul ketika anak kucing berumur sekitar 4 minggu. Pada umur 6 minggu semua (26 buah) gigi susu sudah muncul. Antara umur 11 – 30 minggu gigi susu mulai lepas dan digantikan gigi permanen. Pada masa ini kadang-kadang anak kucing  makan lebih sedikit karena ada rasa sakit di gusi.

Semua gigi susu biasanya sudah digantikan oleh gigi permanen pada umur 6 bulan. pada umur 7 bulan biasanya sudah lengkap semua gigi permanen sebanyak 30 buah. Susunan, bentuk, warna dan jenis gigi sering dipakai oleh dokter hewan untuk memperkirakan umur kucing.

Fungsi Gigi Kucing
Seperti karnivora (pemakan daging) lainnya, bentuk dan susunan gigi kucing sangat cocok untuk mencabik dan memotong makanan. 12 gigi seri kecil yang terdapat di bagian depan (diantara gigi taring) cock untuk fungsi mencabik dan memotong. 4 buah gigi taring berfungsi untuk merobek dan memegang mangsa/makanan. 10 gigi geraham depan (premolar) yang tajam bekerja sama dengan gigi geraham (molar) untuk memotong dan mengunyah makanan.

Seperti pada manusia, kadang-kadang gigi susu tetap ada meskipun telah dewasa. Gigi susu yang ada ini harus dicabut agar tidak mengganggu susunan gigi permanen. Gingsul (gigi berlebih) pun kadang terjadi pada kucing. Gingsul ini hari dicabut bia mengganggu susunan gigi lain atau melukai jaringan sekitar seperti gusi dan gigi.

Untuk kepentingan Kontes, susunan gigi dan rahang perlu diperhatikan. Jarak maksimal taring rahang atas dengan rahang bawah adalah 2 mm. Bila lebih dianggap kelainan, dalam bahasa kedokteran disebut prognatism. Prognatism mengurangi nilai dalam penjurian.

Selalu perhatikan susunan gigi, bila membeli kucing. Khusus kucing persia, gigi yang acak-acakan dapat mengindikasikan kucing tersebut membawa cacat genetik. Bila punya anak nanti, bisa saja muncul cacat-cacat genetik seperti ukuran lubang hidung yang terlalu kecil, Kinky Tail (ekor kaku), tonjolan besar pada dahi seperti telur, kelainan tulang punggung atau kelainan posisi berdiri. Normalnya kucing berdiri/bertumpu pada telapak kaki, abnormalnya kucing bertumpu pada pergelangan kaki.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Burung Kelicap

Banyak orang yang senang dengan burung oleh karenanya banyak yang menjadikan burung sebagai Hewan Peliharaan di pekarangan rumahnya. Ada yang tertarik dengan bentuknya yang indah, suara yang merdu, dll. Tetapi untuk burung yang satu ini memang memiliki daya tarik tersendiri bagi manusia. Selain bulu yang indah dan warnanya yang beragam, suara atau kicauan yang dibuatnya seringkali membuat pemilikinya terpukau. Untuk semua burung mempunyai paruh, homoioterma, berdarah panas, dengan suhu tetap 40-44 oC. Bertulang ringan dan berongga di kebanyakan tempat untuk mengurangi ketumpatan dan beratnya. Yang berbeda hanyalah bentuk dan ukurannya seperti Burung Kelicap atau juga yang menyebutnya burung cericap. Burung Kelicap adalah burung yang memiliko keelokan pada bulunya, warnanya sangat mencolok. Burung kecil ini memiliki suara yang sama sekali tidak sebanding dengan tubuhnya. Suaranya sangat keras dan riuh sekali ketika sedang berkicau oleh sebabnya burung ini kerap dijadikan Hewan Pelihar...

Burung Jalak Bali

Jalak Bali yang bernama asli Curik Bali Sepintas penampilannya burung ini mirip dengan burung Jalak Putih dan burung Jalak Suren, Burung Jalak Bali memiliki ciri-ciri khusus, di antaranya memiliki bulu yang putih di seluruh tubuhnya kecuali pada ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam. Mata burung Jalak Bali berwarna coklat tua, daerah sekitar kelopak mata tidak berbulu dengan warna biru tua, Burung Jalak Bali mempunyai jambul yang indah, baik pada jenis kelamin jantan maupun pada betina, Jalak Bali mempunyai kaki berwarna abu-abu biru dengan 4 jari jemari (1 ke belakang dan 3 ke depan), Paruh runcing dengan panjang 2 - 5 cm, dengan bentuk yang khas dimana pada bagian atasnya terdapat peninggian yang memipih tegak. Warna paruh abu-abu kehitaman dengan ujung berwarna kuning kecoklat-coklatan. Jalak Bali (Leucopsar rothschildi) dengan nama lokal Curik Putih, merupakan  salah satu satwa yang terancam punah  dan endemik yang ada di Indonesia tepatnya di pulau Bali, dengan seb...

Sistem Pencernaan Marmut

Hewan Peliharaan marmut tergolong hewan herbivora (pemakan rumput) jelas memiliki perbedaan yang signifikan dengan sistem pencernaan hewan karnivora atau pun omnivora. Secara biologis hewan-hewan yang tergolong herbivora seperti kerbau, sapi, domba (kecuali marmut) digolongkan sebagai hewan ruminansia (memamahbiak). Marmut memiliki sistem pencernaan yang lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan hewan lainnya. Biasanya makanan hewan herbivora banyak yang mengandung selulosa yang bisa menyebabkan makanan tersebut sulit untuk dicerna oleh sistem pencernaan hewan lain, karena itu Sistem Pencernaan Marmut pun berbeda dengan sistem pencernaan hewan lain. Salah satunya yakni terdapat pada gigi hewan ruminansia yang memiliki geraham belakang atau molar yang mempunyai ukuran besar yang berfungsi untuk mengunyah rerumputan sebagai makanan utama yang sulit dicerna atau makanan lainnya. Sistem Pencernaan Marmut Marmut memiliki perbedaan dengan sistem pencernaan hewan lainnya yang ditandak...